Аннотация:Tingginya angka kemiskinan di Indonesia berdampak pada keberlanjutan pendidikan anak-anak usia sekolah, sehingga banyak lembaga pendidikan negeri maupun swasta yang menawarkan beasiswa kepada siswa yang kurang mampu secara ekonomi. Dengan banyaknya pendaftar, permasalahan dalam penyeleksian beasiswa dapat diterapkan model pendukung keputusan, pertimbangan lebih dari satu kriteria serta menghindari beasiswa tidak tepat sasaran. MCDM didefinisikan sebagai gabungan metode kualtatif dan kuantitatif yang berkaitan dengan beberapa kriteria. Model ini diklasifikasikan dalam kategori MADM dan MODM. Penelitian ini menggunakan metode AHP, TOPSIS, dan MOORA dengan pengukuran tingkat keakuratan ranking menggunakan uji sensitivitas. Dari hasil percobaan yang dilakukan peringkat pertama pada metode AHP yaitu alternatif AU dengan nilai preferensi sebesar 0,1335. Disisi lain peringkat pertama pada metode TOPSIS dan MOORA adalah alternatif DA dengan nilai preferensi 0,7392 dan 0,0581. pada kasus ini TOPSIS merupakan metode yang memiliki nilai preferensi paling tinggi, sedangkan MOORA memiliki nilai preferensi paling rendah yaitu 0,0581. berdasarkan uji sensitivitas, metode MOORA merupakan metode paling baik dengan menghasilkan 2 nilai terendah dari 3 uji sensitivitas yang dilakukan yaitu nilai uji sensitivitas 1 sebesar 0,0058 dan sensitivitas 3 sebesar 0,0029.