Аннотация:BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia mencatat setidaknya jenis kejadian pencurian merupakan kejahatan yang paling banyak terjadi pada sektor desa/kelurahan di Indonesia, jumlahnya mencapai lebih dari 36-45 persen dari seluruh desa/kelurahan sepanjang tahun 2010-2018 dan tercatat setidaknya di era pandemi covid-19 kenaikan persentase angka kejahatan sebesar 23,46 persen meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pentingnya strategi yang tepat yang mampu menanggulangi angka kejahatan tersebut, melalui pemberian edukasi kepada kaum muda di Indonesia. Pada penelitian ini fokus untuk upaya menanggulangi angka kejahatan dengan menggunakan CCTV berbasis IoT (Internet of Things) dengan keunggulan yang memiliki tingkat sekuritas tinggi dan pintar, serta terhubung aplikasi di smartphone yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Kelebihan dari teknologi ini yang tidak dapat dijumpai di CCTV pada umumnya yakni memiliki fitur pencegahan aktif, dengan lampu sorot internal dan suara sirine keamanan 110 dB menakuti orang asing yang tidak diinginkan sebelum memasuki area. Kemudian deteksi PIR mengurangi peringatan palsu, mampu mengikuti objek yang bergerak, serta kecanggihan kamera, jaringan, antarmuka, video dan audio yang dilengkapi deteksi manusia,wilayah yang dapat dikonfigurasi dan alarm suara tidak normal. Mampu memberikan gambar yang jelas saat malam hari. Perangkat ini juga mengirimkan peringatan instan ke smartphone setiap mendeteksi gerakan, membuat user tetap mengetahui apa yang terjadi dari mana saja. Speaker dan mikrofon internal adalah fitur komunikasi dua arah memungkinkan berinteraksi dengan hewan peliharaan ataupun untuk menghalangi tamu yang tidak diinginkan. Semua hasil tangkapan tadi terhubung langsung ke penyimpanan cloud secara otomatis. Dalam Penelitian ini menerapkan manfaat dengan ruang lingkup di SMK Insan Cita, Jakarta, Indonesia.